Pada modul kali ini membahas pengambilan keputusan berbasis
nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Dalam modul ini kita diajarkan dalam mengambil
keputusan harus berpihak kepada murid, yang bisa menunjukkan keteladanan bagi
murid. Dalam mengambil keputusan maka kita akan berpijak pada nilai-nilai yang
diyakini, yaitu nilai-nilai kebajikan universal.
Modul ini juga berkaitan dengan materi coaching.
Dengan coaching dapat membantu kita dalam menggali masalah, lalu
mengidentifikasinya, mencari solusi, sehingga sangat membantu dalam pengambilan
keputusan. Selanjutnya kita bisa menguji keputusan yang kita ambil dengan
pengujian benar atau salah atau pengujian 9 langkah pengambilan keputusan.
Bukan hanya materi coaching, modul ini juga berkaitan dengan pembelajaran
sosial emosional. Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial
emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya
masalah dilema etika. Dengan mengelola dan menyadari aspek sosial emosional
seorang guru dapat mengambil keputusan dengan lebih tenang. Sehingga bisa
melihat masalah atau tantangan yang dihadapi dengan melihat dari berbagai sudut
pandang. Serta bisa berkonsultasi atau meminta pendapat rekan sejawat dalam
mengambil keputusan.
Dalam kasus yang berkaitan dengan moral, maka kita
harus tegas untuk melakukan hal yang benar, karena pilihannya hanya benar atau
salah. Sedangkan untuk kasus dilema etika bisa mengambil keputusan dengan
memperhatikan dampak yang timbul dari keputusan yang diambil meskipun pada
keadaan keputusan yang akan diambil semua benar atau sama-sama benar. Tentu saja
nilai-nilai yang dianut seorang pendidik akan berpengaruh terhadap keputusan
yang diambil. Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada
terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Karena keputusan
yang tepat akan mendapatkan kepuasan dan rasa diterima dalam masyarakat yang
terdampak dari pengambilan keputusan tersebut. Beberapa tantangan-tantangan di
lingkungan Saya untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap
kasus-kasus dilema etika antara lain adanya rasa kasihan, prinsip keadilan dan
rasa bersalah karena melanggar peraturan.
Dalam setiap pengambilan keputusan berkaitan
pembelajaran di kelas, tentu memiliki pengaruh, pengaruh pengambilan keputusan
yang kita ambil dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita yaitu jika
kita mengambil keputusan yang tepat dalam pembelajaran maka akan tercipta
lingkungan belajar yang menyenangkan yang berorientasi kepada murid. Agar kita
dapat memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang
berbeda-beda maka kita harus bisa mengidentifikasi kebutuhan belajar murid
kita. Hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil
keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya karena
murid akan mencontoh atau meneladani gurunya. Modul ini sangat membantu dalam
memahami tentang bujukan moral dan dilema etika. Sehingga membantu kepala
sekolah, guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan. Modul
ini bisa dikaitkan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu mengenai keteladanan
dan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid. Selain itu, jika mengingat
kembali materi coaching maka modul ini juga bisa dikaitkan dengan teknik
coaching untuk menyelesaikan sebuah tantangan atau masalah yang sangat
berkaitan dengan pengambilan keputusan. Bukan hanya itu, modul ini juga terkait
dengan pembelajaran sosial emosional serta pembelajaran berdiferensiasi.
Berikut adalah pemahaman Saya tentang konsep-konsep
yang telah Anda pelajari di modul ini, antara lain mengenai dilema etika yaitu situasi dimana kita harus mengambil suatu keputusan
dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling
bertentangan. Sedangkan Bujukan moral adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan
antara benar atau salah.
Selanjutnya 4
paradigma pengambilan keputusan Secara umum ada pola, model, atau
paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan
seperti di bawah ini:
1. Individu lawan kelompok (individual vs community)
2.
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3.
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4.
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).
3 prinsip
pengambilan keputusan Ketiga prinsip tersebut adalah:
1. Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2.
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Selanjutnya
mengenai 9 langkah pengambilan yaitu:
1. Mengenali
nilai-nilai yang saling bertentangan
2. Menentukan siapa
yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar
atau salah.
5. Pengujian
Paradigma Benar lawan Benar.
6. Melakukan
Prinsip Resolusi.
7. Investigasi Opsi
Trilema.
8. Buat Keputusan.
9. Lihat lagi
Keputusan dan Refleksikan
Untuk pengujian
keputusan yaitu:
1. Uji Legal
2. Uji Regulasi/Standar
Profesional
3. Uji Intuisi
4. Uji Publikasi
5. Uji
Panutan/Idola.
Menurut yang Saya yang
diluar dugaan pada modul ini bagi Saya adalah dilema etika, melalui modul ini,
Saya mempelajari banyak hal tentang dilema etika. Awalnya Saya tidak memahami tentang bujukan moral dan dilema etika,
setelah mempelajari modul ini, Saya mulai memahami materi bujukan moral dan
dilema etika. Setelah mempelajari modul ini, Saya mengalami perubahan dalam
mengambil keputusan yaitu dulu Saya fokus pada peraturan sekarang Saya mulai
berpikir berbasis rasa peduli. Bagi Saya, sangat penting mempelajari modul ini.